MEDIA NUCA โ Kubu pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, telah mengajukan usulan hak angket di DPR RI terkait hasil Pemilu 2024 yang mereka duga terjadi kecurangan.
Meskipun demikian, usulan tersebut tidak berhasil meraih dukungan, memicu reaksi tajam dari pihak paslon nomor urut 2.
Menurut Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) dari kubu Prabowo-Gibran Habiburokhman, selama 10 tahun terakhir tidak ada usulan hak angket yang berhasil lolos di DPR RI.
Habiburokhman menyatakan bahwa dalam sejarah DPR, tidak pernah ada hak angket yang berhasil, termasuk usulan terkait isu-isu seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) atau masalah lainnya.
โIni sudah 10 tahun, setahu saya enggak pernah ada hak angket yang berhasil lolos, coba deh cari usulan hak angket soal kenaikan BBM, usulan hak angket soal macem-macem,โ ungkap Habiburokhman di Jakarta Pusat pada Kamis (22/2/2024).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini menambahkan bahwa terakhir hak angket yang diajukan pada tahun 2009, terkait keputusan pemilih yang tidak masuk daftar pemilih tetapi dapat memilih asalkan memiliki dokumen yang sah.
Habiburokhman juga mengingatkan bahwa jika terdapat masalah dalam Pemilu 2024, usulan hak angket seharusnya diajukan sebelum pelaksanaan pemilihan dilakukan.
โHarusnya kemarin kalau dianggap banyak masalah, harusnya yang namanya hak angket itu kan waktu proses, sebelum pencoblosan harusnya, jadi banyak rekomendasi perbaikan yang bisa dilakukan untuk memperbaiki pemilu,โ ujarnya.
Dia menegaskan bahwa kritik yang disampaikan oleh Prof. Mahfud yang merupakan pihak yang kalah, dianggap hanya sebagai pencarian alasan tanpa memberikan kontribusi untuk perbaikan sistem.
โMakanya yang disampaikan Prof Mahfud yang kalah (hanya) cari-cari alasan, yang kalah menuduh pemilu curang, tapi tidak memberikan masukan untuk perbaikan,โ tutup Habiburokhman.(AD)