MEDIA NUCA – Presiden Iran, Ebrahim Raisi (63) dikabarkan tewas dalam kecelakaan helikopter yang ditumpanginya bersama pejabat negara lainnya pada, Minggu (19/5/2024).
Helikopter tersebut diketahui mengangkut presiden Iran untuk meresmikan sebuah bendungan di perbatasan Iran dan Republik Azerbaijan.
Lokasi insiden diperkirakan berada di dekat Jolfa, yang merupakan kota perbatasan dengan Azebaijan.
Cuaca buruk diyakini menjadi penyebab helikopter yang mengangkut Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian jatuh.
Namun demikian, keterlibatan Israel dalam peristiwa tersebut pun ramai dibicarakan publik mengingat meningkatnya ketegangan kedua negara tersebut pasca serangan balasan Iran ke Israel pada (13/4/2024) lalu dengan meluncurkan lebih dari 300 rudal dan drone dalam serangan langsung pertama Teheran terhadap wilayah Israel.
Terpisah, pejabat Israel sendiri menolak berkomentar terkait isu keterlibatannya dalam peristiwa kecelakaan helikopter yang menewaskan presiden Iran tersebut.
Namun, media Israel Ynetnews, Senin (20/5/2024), mengungkapkan, sumber tidak resmi dari pemerintahan Israel menegaskan bahwa negara itu tak terlibat dalam kecelakaan helikopter tersebut.
Raisi, semasa hidup secara luas dianggap sebagai seorang garis keras di negara tersebut dan dijuluki ‘tukang jagal Teheran’ karena perannya dalam menghukum mati ribuan tahanan Iran pada 1988.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (85) yang memegang kekuasaan di Iran, sebelumnya mengatakan: “Tidak akan ada gangguan dalam urusan negara Iran.” Raisi dianggap sebagai pengganti masa depan sebagai pemimpin tertinggi.