MEDIA NUCA โ Kejadian yang mengancam keselamatan anak-anak di jalan kembali terjadi ketika muatan semen dari sebuah mobil tronton yang dimiliki oleh Baba Piter berjatuhan di jalan, seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Media Nuca pada Selasa (6/9).
Insiden ini terjadi saat mobil tronton yang membawa muatan semen dari pelabuhan Reo menuju gudang pemampungnya di Sengari melintasi jalan. Muatan semen yang tidak terkendali berjatuhan, mengancam anak-anak yang sedang melintas di jalan.
Pemilik tronton, Baba Piter, menjadi sorotan karena tidak adanya tindakan tegas terhadap sopir yang membawa tronton tersebut agar mematuhi aturan lalu lintas yang telah diatur dalam UU Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan.
Media Nuca telah mencoba mengkonfirmasi peristiwa ini dengan Baba Piter melalui pesan WhatsApp pada tanggal 6/9/2023. Namun, Baba Piter tampaknya hanya memberikan pernyataan mengenai nasihat yang telah diberikan kepada sopirnya.
โSaya sudah sering infokan ke buruh, supaya diikat baik mulutnya supaya aman di jalan. Saya sudah telpon lagi dengan PBM supaya PBM bantu aturkan yang baik. Supaya diikat tiap jumbonya supaya aman,โ jelasnya.
Namun, upaya Baba Piter untuk menghindari tanggung jawab terhadap ulah sopirnya terlihat jelas. Setelah beberapa kali dihubungi oleh Media Nuca, ia enggan untuk mengambil tanggung jawab.
Baba Piter bahkan meminta wartawan Media Nuca untuk menghubungi petugas di pelabuhan Reo untuk menangani masalah ini.
ย โCoba ite hubungi orang ini, [Name] โFโ PBM Suasana Baru [Mobile] (Ret), Ite coba kontak om F. Saya sudah infokan dia supaya buruh diatur ikat mulutnya jumbo semen supaya aman di jalan,โ tutupnya.
Warga Sengari yang berinisial P juga mengungkapkan keprihatinannya terkait insiden ini. Ia mendesak agar Baba Piter dipanggil dan bertanggung jawab atas kejadian ini serta meminta inspeksi terhadap limbah B3 yang berada di gudang miliknya.
โHarapan kami sebagai warga meminta kepada dinas terkait untuk melakukan pemeriksaan terhadap limbah B3 dan jika perlu, menyegel gudang tersebut. Ulah seperti ini sudah sering terjadi,โ ungkapnya.
โMenurut kami, gudang tersebut bahkan seharusnya ditutup karena selama ini tidak ada pengaman atau pelindung yang memadai saat mobilnya mengangkut semen milik Baba Piter,โ katanya.
Kejadian ini menjadi perhatian serius dalam hal keamanan lalu lintas dan pengelolaan limbah B3. Pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan yang tepat untuk menghindari insiden serupa di masa depan. (AD)
Oleh: Aristo Jeling