MEDIA NUCA โ Sebuah misteri berabad-abad tentang keberadaan relikui kaki kiri St. Maria Magdalena akhirnya terungkap setelah hilang dari ingatan selama berpuluh-puluh tahun. Penemuan yang mengejutkan pada tahun 2000 membawa fragmen tulang tersebut kembali ke permukaan, dan kini dipajang dengan khidmat di Basilika Santo Yohanes Pembaptis Bangsa Florentina.
Dilansir dari Catholic News Agency (CAN), Minggu (23/7/2023), membagikan kisah menarik tentang perjalanan relikui ini dari Prancis hingga akhirnya ditemukan kembali di Roma.
Seiring dengan banyak benda kuno lainnya, relikui kaki kiri St. Maria Magdalena telah hilang dari ingatan selama berabad-abad sebelum ditemukan kembali pada tahun 2000.
Fragmen tulang tersebut telah dipajang di Basilika Santo Yohanes Pembaptis Bangsa Florentina selama lebih dari satu dekade, di dalam sebuah relikui berbentuk kaki perak.
Sebuah kepercayaan populer menyatakan bahwa sisa-sisa jasmani Maria Magdalena berada di Prancis, yang dipindahkan sebagai hadiah untuk raja Prancis dari raja Yerusalem pada abad kesembilan. Fragmen tulang kakinya diberikan kepada Paus saat jasadnya melewati Roma dalam perjalanan ke Prancis.
Relikui-relikui tersebut diyakini berasal dari kaki yang pertama kali masuk ke dalam makam kosong Yesus dan ditempatkan untuk dipuja di sebuah kapel di ujung Jembatan SantโAngelo. Jembatan ini merupakan jalur penting bagi para peziarah untuk mencapai Basilika Santo Petrus di Roma.
Relikui perak yang berisi fragmen-fragmen tersebut diyakini sebagai karya Benvenuto Cellini dari abad ke-16. Namun, cerita tentang relikui ini yang hilang baru dimulai ketika secara tak terduga ditemukan kembali dan ditempatkan di sebuah museum kecil seni suci yang dibuka di paroki Basilika Santo Yohanes Pembaptis Bangsa Florentina pada tahun 2001.
Basilika Santo Yohanes Pembaptis Bangsa Florentina, yang selesai dibangun pada abad ke-17, memiliki nilai sejarah yang menarik, termasuk pernah menjadi rektor gereja bagi Santo Filipus Neri sebelum mendirikan tarekat imamnya, Oratorian.
Pada tanggal 24 Mei 2012, relikui St. Maria Magdalena dipindahkan dari museum basilika ke tempat baru yang didedikasikan untuk dipuja. Kardinal Carlo Caffarra, kardinal titular basilika saat itu, memimpin acara penempatan relikui tersebut dengan khidmat.
Meskipun museum yang terhubung dengan Basilika Santo Yohanes Pembaptis Bangsa Florentina saat ini ditutup sementara, gereja tetap menyambut warga lokal dan pengunjung untuk berdoa, beribadah, mengagumi karya seni, dan memuja relikui kaki St. Maria Magdalena.
Penemuan kembali relikui kaki kiri St. Maria Magdalena di Basilika Santo Yohanes Pembaptis telah mengungkapkan sebuah misteri sejarah yang menarik. Fragmen tulang yang berharga tersebut menjadi daya tarik bagi para peziarah dan pengunjung untuk mengagumi keajaiban seni dan sejarah di lokasi ini.
Dengan pembukaan kembali tempat khusus untuk memajang relikui tersebut, basilika ini semakin menjadi tempat yang sakral dan bersejarah bagi semua yang datang berkunjung. (AD)