MEDIA NUCA – Nama Rocky Gerung kembali viral lantaran kritik pedasnya terhadap presiden Jokowi. Rocky Gerung dalam sebuah pidato di depan para aktivis Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) menyebut Jokowi “bajingan tolol” karena dinilainya hanya memikirkan dirinya sendiri dan bukan rakyat.
Isu ini lalu ramai dibicarakan bermula dari sebuah video yang diunggah akun media sosial Twitter (at)Dennysiregar7 pada Minggu (30/7/2023).
Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya mengutuk keras pernyataan Rocky Gerung tersebut.
Pihaknya menilai Rocky sudah menggunakan kata-kata di luar kepantasan dan menyerang martabat dan kehormatan Presiden Jokowi sebagai kepala negara, kepala pemerintahan hingga warga negara. Pernyataan Rocky tersebut menurut Sekjen PDIP itu juga dinilai sebagai puncak kerusakan akhlak.
“Kami menilai pernyataan bahwa Presiden itu sebagai ‘bajingan yang tolol’ adalah puncak kerusakan akhlak, degradasi nalar dan kemandulan akal sehat,” kata Hasto kepada wartawan, Senin (31/7/2023).
Di satu sisi, Hasto menegaskan bahwa PDIP menghormati setiap perbedaan pendapat dalam negara demokrasi dan hal tersebut juga menjadi kultur kepemimpinan Jokowi.
Hanya saja, dalam kasus Rocky ini, ia menolaknya sebagai bagian dari kebebasan berbicara. Pernyataan Rocky tersebut menurut dia sudah masuk delik penghinaan terhadap presiden, dan tidak bisa lagi dikategorikan sebagai kritik, dan bahkan sudah masuk ke kategori ujaran kebencian.
Untuk itu, kata dia, PDIP memprotes keras apa yang disampaikan Rocky, dan mendesaknya agar menyampaikan permintaan maaf.
“PDI Perjuangan memprotes keras dan meminta Rocky Gerung untuk meminta maaf. Jangan manfaatkan kebaikan Presiden Jokowi yang membangun kultur demokrasi dengan respek terhadap kebebasan berpendapat dan berorganisasi, lalu dipakai mencela Presiden dengan cara-cara yang tidak berkeadaban,” pungkasnya.
