MEDIA NUCA โ Kasus pelecehan seksual yang terjadi di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Timur menggemparkan masyarakat. Kasus ini mencuat ketika ayah korban, yang inisialnya AA, mengeluhkan dugaan pelecehan seksual yang dialami putrinya, Bunga (bukan nama asli). Kejadian ini terungkap pada saat liputan sebuah acara partai di Bogor pada Jumat (1/9/2023).
Berdasarkan laporan, Bunga yang berusia 15 tahun menghubungi ayah kandungnya, AA, yang berusia 45 tahun, meminta agar dijemput karena tidak ingin tinggal lagi bersama ibu kandungnya dan ayah tirinya.
AA kemudian mengungkapkan kecurigaannya terhadap tindakan tidak senonoh yang diduga dilakukan oleh ayah tirinya, GN, yang berusia 40 tahun. Menurut Bunga, pencabulan tersebut telah terjadi sejak dia berusia 12 tahun atau sejak kelas 6 SD hingga kelas 3 SMP.
Mendengar kisah tragis ini, ayah kandung Bunga segera menghubungi pengacara, Muhammad Ari Pratomo SH, dan melaporkan tindakan ayah tirinya ke Mapolres Jakarta Timur. Laporan tersebut memiliki nomor LP B/1285/V/2023/SPKT/RES.JAKTIM/PMJ dan diajukan pada tanggal 16 Mei 2023.
Muhammad Ari Pratomo SH, pengacara korban, mengonfirmasi bahwa kasus ini sedang dalam proses penyelidikan. Visum telah dilakukan, dan Bunga juga telah mendapatkan bimbingan psikologis.
Ari Pratomo SH juga mengungkapkan keprihatinannya karena pelaku belum ditahan, meskipun ancaman hukuman minimal untuk kasus ini adalah 15 tahun penjara sesuai dengan undang-undang perlindungan anak. Menurut Ari, penahanan pelaku sangat penting untuk kepentingan penyidikan.
Ari juga menekankan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian dalam menangani kasus seperti ini. Hingga saat ini, Unit PPA Polres Jakarta Timur yang menangani kasus ini belum memberikan konfirmasi kepada awak media.
Kasus ini terus menjadi perhatian masyarakat, dan mereka berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan yang tepat untuk memastikan keadilan bagi korban. (AD)
