MEDIA NUCA โ Sebuah peristiwa mengerikan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Seorang wanita muda berinisial M (24), sebelum akhirnya tewas dibunuh oleh suaminya, M berbagi curhat di platform Tiktok yang mengguncang banyak orang.
Dalam curhatannya di Tiktok, M menceritakan kisah konflik dalam rumah tangganya dengan sang suami. Bahkan, sang suami diketahui pernah mengurung M di dalam kontrakan mereka.
Saat M terkurung, ia tidak hanya pasrah, melainkan mengunggah video di Tiktok. Dalam rekaman video tersebut, terdengar suara tangis M di depan pintu yang terkunci.
Dalam unggahannya, M mengakui bahwa ia menerima ancaman pembunuhan dari suaminya. Meskipun ia menyatakan ketidaktakutannya untuk meninggal dunia, ia sangat khawatir meninggalkan dua anak kecilnya yang masih belia.
โSemalam gak bisa tidur, karena diancam suami sendiri mau dibunuh. Gak bisa tidur karena kunci kamar sudah rusak. Posisi aku sedang hamil 5 bulan. Aku punya dua anak kecil-kecil. Aku gak takut mati, tapi takut ninggalin anakku sendirian di dunia,โ tulisn M.
Sayangnya, unggahan video tersebut kini tidak bisa ditemukan, dan kabar buruk pun menyebar bahwa M telah tewas dibunuh oleh suaminya.
Pasangan suami istri ini, yang telah dikaruniai dua anak, tinggal di rumah kontrakan selama tiga bulan terakhir. Peristiwa mengerikan ini berlangsung di kontrakan mereka di Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan.
Sang suami, yang bekerja di salah satu pabrik di Kawasan Industri MM2100 dan sebagai pengemudi ojek online, diduga telah mengakhiri nyawa istrinya di depan mata anak-anak mereka yang masih belia.
Menurut pemilik kontrakan, Muki (51), ia sempat melihat sang suami N menjemur pakaian sementara anak-anak M berada di dalam kontrakan.
โDiceritain dari kantor kepolisian, jadi katanya kejadiannya itu Kamis kurang lebih jam 11 malam, nah paginya dia sempat nyuci, ngejemur, enggak ada yang curiga itu posisinya masih ada anaknya,โ kata Muki (41), mengutip Tribunnews.
Kasi Humas Polres Metro Bekasi, AKP Hotma Sitompul, membenarkan bahwa pelaku sudah diamankan oleh polisi.
Polisi tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Ketika tiba di lokasi, polisi membawa pelaku yang sebelumnya telah menyerahkan diri.
โBaru mau hubungi RT, iring-iringan mobil polisi sama ambulan tiba-tiba sudah di depan rumah, saya sempat kaget, ini siapa yang laporan kok tiba-tiba udah di sini, bingung karena kita belum laporan, ternyata si pelaku udah menyerahkan diri, pelakunya juga ada di situ, diborgol,โ ungkapnya.
Tragisnya, kematian M baru terungkap setelah ibu korban berkunjung ke kontrakan putrinya. Ia menemukan anaknya tergeletak tak bernyawa di atas kasur.
Muki (41), pemilik kontrakan, membenarkan adanya peristiwa pembunuhan yang terjadi di kontrakannya.
โSaya dibangunin anak saya, dia dengar karena digedor-gedor sama si ibu korban, saya keluar, begitu saya samperin kondisi ibunya sudah histeris, pak tolong pak, mega kayaknya sudah enggak ada, minta tolong dicek,โ kata Muki.
Muki bersama penghuni kontrakan lainnya langsung mengecek ke dalam kontrakan korban. Saat dicek, ternyata korban sudah meninggal dunia dengan luka di bagian leher dan tanda-tanda kekerasan di wajahnya.
Dalam kejadian yang mengguncang ini, setelah diperiksa tidak ada bercak darah yang terlihat dalam rumah kontrakan tersebut, mengindikasikan bahwa pelaku mungkin telah membersihkan tempat kejadian.
Kepolisian terus menyelidiki kasus ini untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan bahwa pelaku dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Kepergian M telah meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga dan teman-temannya, serta mengundang perhatian masyarakat terhadap isu kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap korban-korban yang rentan. (AD)