MEDIA NUCA โ Organisasi bantuan internasional terus berseru agar bantuan yang sangat dibutuhkan diizinkan masuk ke Gaza. Situasi darurat ini terjadi ketika ratusan truk yang membawa persediaan penting menunggu untuk melintasi perbatasan Rafah.
Pemblokiran total telah berlangsung selama lebih dari seminggu, mengutip Vatican News, Selasa (18/10/2023), mengakibatkan persediaan bahan bakar, makanan, dan air semakin menipis.
Badan PBB telah memperingatkan bahwa Jalur Gaza bergerak menuju bencana, dengan rumah sakit yang menghadapi kekurangan bahan bakar dan stok makanan yang semakin menipis.
Lebih dari 2.000 pasien, termasuk pasien kanker, dan orang-orang yang bergantung pada alat medis, masih dirawat di rumah sakit di utara Gaza.
Dalam situasi ini, serangan udara terus dilakukan oleh Israel di Gaza, dan puluhan warga sipil tewas dalam serangan udara semalam, termasuk 23 orang di satu rumah.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden bersiap untuk mengunjungi Israel pada hari Rabu, dan Kanselir Jerman juga dalam perjalanan ke Israel. Mereka memanggil untuk dialog berkelanjutan guna menghentikan eskalasi konflik.
Konflik ini bermula sepuluh hari yang lalu saat pria bersenjata dari Hamas menculik setidaknya 190 orang, sebagian besar warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, dan membawa mereka ke Gaza selama serangan brutal terhadap Israel yang menewaskan 1.400 orang.(AD)
