MEDIA NUCA โ Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, menyayangkan sikap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tidak responsif atas munculnya inovasi dari masyarakat.
BRIN bukannya ngemong malah terkesan membantai ide-ide inovasi yang sangat mungkin diwujudkan.
Mulyanto menyorot perlakuan BRIN kepada Aryanto Misel yang berhasilย menciptakan inovasi bahan bakar air bertajuk Nikuba (niku Banyu).
Ia berpendapat BRIN kurang simpatik terhadap temuan Aryanto yang mendapat perhatian masyarakat.
โIni kan kontra produktif dengan tugas dan fungsi BRIN dalam pengembangan riset dan inovasi nasional. Seharusnya BRIN memfasilitasi dan melakukan uji kinerja (peformance test) atas karya Aryanto Misel tersebut yang bahkan dilirik petinggi otomotif di Italia seperti Lamborghini dan Ducati,โ kata Mulyanto, melansir website resmi FPKS, Rabu (12/7/2023).
โJangan belum apa-apa BRIN malah memandang sebelah mata, apalagi membantai para inovator akar rumput tersebut,โ imbuhnya.
Mulyanto khawatir jika BRIN bersikap seperti ini akan membuat para inovator sakit hati dan mutung dalam berinovasi.
Karena tidak gampang menjadi seorang inovator produk teknologi.
Tidak banyak juga orang yang mau dan mampu, karenanya para inovator ini perlu diemong dan dieman-eman.
โTugas BRIN itu memberi insentif, memfasilitasi dan menggairahkan kreativitas para inovator tersebut, bukan malah sebaliknya, memadamkan gairah inovasi akar rumput,โ kata Mulyanto.
โKarya inovasi anak bangsa harus terus disemangati agar jiwa kreativitas mereka tetap tumbuh dan berkembang, apalagi untuk kalangan pemuda. Ini sangat penting di era disrupsi seperti sekarang ini,โ imbuhnya.
Mulyanto melihat secara nasional BRIN terlalu sering bersuara sumbang, sampai-sampai Komisi VII DPR merekomendasikan untuk mencopot Kepala BRIN tersebut.
โMestinya Presiden sungguh-sungguh mengevaluasi BRIN ini agar lebih positif dan produktif ke depan. Sayang kalau lembaga dan aset teknologi peninggalan Pak Habibie ini menjadi tidak optimal,โ tandasnya.