Home » AS Membunuh Pemimpin ISIS dalam Serangan Udara di Suriah Timur

AS Membunuh Pemimpin ISIS dalam Serangan Udara di Suriah Timur

by Media Nuca

MEDIA NUCA – Melansir The Jerusalem Post, Amerika Serikat mengatakan telah membunuh seorang pemimpin ISIS di Suriah pada 7 Juli dalam serangan udara oleh pesawat tak berawak MQ-9 Reaper yang telah diganggu oleh pesawat Rusia “pada hari sebelumnya,” Kata Komando Pusat AS.

AS mengatakan bahwa pada 7 Juli drone Reaper “melakukan serangan di Suriah yang mengakibatkan kematian Usamah al-Muhajir, seorang pemimpin ISIS di Suriah Timur.” AS mengatakan bahwa pemimpin ISIS berada di Suriah Timur.

ISIS sampai saat ini terus menjadi ancaman di Irak dan Suriah meskipun sekarang hanya terdiri atas sel-sel kecil, banyak dari mereka bersembunyi di daerah pedesaan. Anggota ISIS lainnya telah melarikan diri atau melebur kembali ke masyarakat asal mereka. Beberapa anggota ISIS ditahan oleh Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS di Suriah Timur dan ribuan anggota keluarga mereka serta rekan lainnya ditahan di sana.

Suriah Timur adalah wilayah besar yang dikuasai oleh SDF, umumnya terdiri dari wilayah Timur sungai Efrat. Di sebelah Barat Efrat, rezim Suriah yang didukung oleh Rusia dan Iran memegang kendali. Milisi yang didukung Iran berpatroli di sepanjang sungai, dari Albukamal hingga Deir Ezzor.

Anggota ISIS mencari perlindungan di daerah gurun, baik di Timur atau Barat Efrat, terkadang menyerang penduduk setempat, seperti membunuh orang yang keluar di gurun untuk mencari makan. Di Suriah Barat Laut, ISIS juga beroperasi di bawah radar, seringkali menggunakan kedok kelompok ekstremis lain, seperti Hayat Tahrir al-Sham untuk menyaring pergerakan mereka.

ISIS Memanfaatkan Aliansi Kompleks Suriah

ISIS disinyalir mampu terus bertahan di pinggiran lantaran mengeksploitasi ketegangan di Suriah antara Turki, Iran, Rusia, rezim Suriah, Koalisi pimpinan AS, dan SDF. Karena tambal sulam kekuatan dan kontrol, ISIS terkadang dapat menemukan tempat berlindung yang aman atau berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, Turki yang merupakan sekutu AS di NATO sering melakukan serangan drone ke SDF yang didukung AS.

Sementara, SDF dan AS pada gilirannya, bekerja sama untuk memerangi ISIS. Hal ini menciptakan situasi aneh di mana satu sekutu AS dapat saja melakukan serangan pesawat tak berawak pada pasukan mitra AS yang memerangi ISIS. Sementara itu Rusia, yang marah atas dukungan AS terhadap Ukraina, telah terus mengganggu drone dan pasukan AS di Rusia meskipun Rusia sendiri menentang ISIS.

Walau demikian, Komando Pusat AS mengatakan bahwa pihaknya telah menegaskan komitmennya untuk mengalahkan ISIS di wilayah tersebut. Ia juga mengatakan “ISIS tetap menjadi ancaman,” menurut Jenderal AS Michael Kurilla, kepala CENTCOM.

AS juga menegaskan bahwa serangan udara yang menewaskan Muhajir, tidak membahayakan warga sipil. Serangan itu diklaim dapat memperlemah kemampuan ISIS.

“Ini akan mengganggu dan menurunkan kemampuan ISIS untuk merencanakan dan melakukan serangan teror,” terang Michael.

You may also like

Leave a Comment

TENTANG KAMI

MEDIA NUCA berfokus pada isu-isu politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Media ini bertujuan untuk menyajikan informasi yang relevan dan berimbang dari tingkat internasional, nasional, hingga tingkat lokal.

Feature Posts