MEDIA NUCA โ Di lingkungan yang dinamis dan terus berubah saat ini, lanskap bisnis mengalami transformasi mendalam, ditandai dengan cepatnya naik turunnya perusahaan.
Untuk bertahan dan berkembang di pasar yang selalu berubah ini, bisnis harus beradaptasi dan merespons peluang dan tantangan yang terus berubah, sayangnya, tidak semua perusahaan mampu merespons.
perubahan ini secara efektif. Beberapa bisnis gagal mengenali dinamika pasar yang berubah, sedangkan yang lain kurang memiliki kemampuan yang diperlukan untuk menyesuaikan strategi mereka dengan tepat.
Budaya adaptabilitas dan mendorong karyawan untuk berpikir out-of-the-box harus diimplementasikan untuk menantang status quo dan mengembangkan solusi kreatif dalam tantangan yang terus berkembang.
Hal itu membawa pakar pemasaran dunia, Philip Kotler, hadir dalam internasional seminar bertajuk Winning In The Highly Vuca Time yang diselenggarakan oleh MarkPlus Institute ASEAN bersama Tahira Group.
Seminar internasional yang dipenuhi oleh para profesional dari Malaysia dan Thailand, tersebut menjadi platform penting bagi para profesional untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman dalam bidang pemasaran kewirausahaan dengan memahami kondisi sosial-kultural di negara tujuan bisnis untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis yang semakin global dan beragam.
Seminar internasional tersebut dilaksanakan dengan perbincangan dari para co-author buku Entrepreneurial Marketing yaitu, Hermawan Kartajaya, Jacky Mussry, dan Hooi Den Huan pada Kamis, 27 Juli 2023 di Putrajaya International Convention Center, Kuala Lumpur.
Hermawan Kartajaya membuka sesi dengan menyampaikan, โEntrepreneurial Marketing bukanlah sekadar sebuah konsep pemasaran, melainkan juga membahas konsep bisnis secara menyeluruh.
Hal itu menegaskan bahwa pemasaran kewirausahaan berhubungan erat dengan strategi bisnis secara keseluruhan.
โMenjadi seorang profesional pemasaran harus bisa memiliki pola pikir sebagai seorang entrepreneur untuk mampu memberikan jiwa professional marketing yang lebih mendalam. Seorang entrepreneur, harus mampu melihat peluang, mengambil risiko, dan menjalin kolaborasi untuk mencapai relevancy, survivability, dan sustainability,โ ujar The Father of Modern Marketing, Philip Kotler, dalam sesinya, melansir siaran pers, Senin (31/7).
Lebih lanjut, Konsep Omnihouse Model yang diterapkan dalam buku Entrepreneurial Marketing sudah dikenal cakupan luas, yaitu CI-EL dan PI-PM yang OMNIStar adalah istilah yang merujuk pada perusahaan-perusahaan yang berhasil menggabungkan kewirausahaan dan kemampuan profesional secara sinergis.
Ada sikap proaktif yang dihadapi dalam mencari peluang bisnis, mengambil risiko, serta memiliki kemampuan dalam menjalankan operasional bisnis secara efisien.
Dengan pendekatan itu perusahaan- perusahaan tersebut dapat mengidentifikasi peluang baru, menciptakan inovasi, dan secara optimal menghadapi perubahan pasar, teknologi, dan tren bisnis untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Hermawan Kartajaya, Founder & Chairman MCorp dan Co-Author Philip Kotler menyampaikan, Entrepreneurial Marketing sangat relevan bagi generasi pemasar ke depan.
โEntrepreneurial Marketing ini sangat tepat dan relevan untuk generasi pemasar berikutnya. Dengan menggali potensi dan jiwa kewirausahaan dan profesionalisme, diyakini dapat membantu dan mendukung para pemasar muda dalam menghadapi tantangan dan kesempatan di masa depan,โ ujar Hermawan.
Dari dua klaster konsep Omnihouse Model yang antara lain adalah klaster entrepreneurial mencakup creativity, innovation, entrepreneurship, dan leadership (CI-EL).
Sementara klaster professionalism meliputi productivity, improvement, professionalism, dan management (PI-PM).
Dalam model tersebut setiap klaster diwakili oleh tokoh-tokoh Punokawan dan Pandawa, sebagai simbol kapabilitas baru yang terinspirasi dari budaya Indonesia.
Konsep inovatif tersebut merupakan penjelasan pertama kali dalam skala internasional yang terdapat dalam apendiks buku Entrepreneurial Marketing.
Representasi (CI-EL) terdapat dalam Punokawan:
- Creativity direpresentasikan oleh tokoh Bagong, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kreativitas tinggi dan mampu memberikan ide-ide baru.
- Innovation direpresentasikan oleh tokoh Petruk, dikenal sebagai pribadi yang cepat tanggap dan memiliki kemampuan untuk berani berinovasi di berbagai situasi.
- Entrepreneurship direpresentasi oleh tokoh Gareng, dikenal sebagai pribadi yang dapat membuka kesempatan untuk masuk dalam dunia kewirausahaan.
- Leadership direpresentasikan oleh tokoh Semar, dikenal sebagai pribadi yang memiliki kebijaksanaan untuk memberikan nasihat sebagaimana sosok pemimpin bertindak dalam suatu kelompok.
Selain itu, representasi PI-PM terdapat dalam Pandawa:
- Productivity direpresentasikan oleh tokoh Nakula dan Sadewa, dikenal sebagai dua pribadi dengan wawasan pengetahuan yang tinggi.
- Improvement direpresentasikan oleh tokoh Arjuna, dikenal sebagai pribadi yang konsisten dalam mengembangkan keterampilannya.
- Professionalism direpresentasikan oleh tokoh Bhima, dikenal sebagai pribadi dengan tekad besar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sekaligus memimpin kelompoknya saat bertarung.
- Management direpresentasikan oleh tokoh Yudhistira yang jujur, adil, dan memiliki toleransi tinggi. Hal ini menjadikan pribadi Yudhistira sebagai pribadi yang selalu fokus ke depan dalam memberikan arahan dengan konsep manajemen agar tepat sasaran.