MEDIA NUCA โ Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan Kalimantan Selatan (Satgas Karhutla Kalsel) terus memfokuskan upaya pembasahan kawasan lahan gambut di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru, Kalsel, pada Minggu (8/10/2023).
Langkah ini diambil dengan tujuan mencegah kemungkinan kembalinya api atau penyebaran ke area yang lebih luas.
Dampak dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut dapat berdampak serius terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat. Terlebih lagi, kasus kesehatan masyarakat, seperti gangguan pernapasan atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kalimantan Selatan, terus mengalami peningkatan. Kabut asap yang meluas juga menjadi ancaman serius terhadap keamanan jalur transportasi, terutama transportasi darat dan udara.
Satgas Karhutla Kalsel, yang berada di bawah Komando Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menggabungkan kekuatan dari berbagai instansi, termasuk TNI-Polri, instansi pemerintah, swasta, dan relawan.
Kolaborasi ini melibatkan mobilisasi semua sumber daya yang tersedia, baik dalam hal tenaga maupun peralatan.
Posko Guntung Damar, tempat berpusatnya upaya pengendalian Karhutla, menerima bantuan dari Lanal Banjarmasin yang mengirimkan Regu Pemadam Kebakaran (Damkar). Langkah ini diambil dalam rangka percepatan pengendalian Karhutla di Kalimantan Selatan, dengan harapan kondisi dapat segera membaik.
Pihak Satgas Karhutla Kalsel mengungkapkan komitmennya untuk terus bekerja keras guna menangani kebakaran lahan gambut di sekitar Bandara Syamsudin Noor dan mencegah dampak lebih lanjut terhadap masyarakat dan lingkungan.
Mereka juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama berpartisipasi dalam upaya mitigasi bencana ini, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan keamanan bersama. (AD)