MEDIA NUCA โ Mayjen TNI Purn Soenarko, yang sebelumnya dikenal sebagai mantan Komando Jenderal Pasukan Khusus (Danjen Kopassus), kini menjadi pusat perhatian publik.
Langkahnya yang berani turun ke jalan dalam aksi demonstrasi bersama massa di kantor Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) untuk menolak dugaan pemilu curang tahun 2024, telah menarik sorotan.
Dalam aksi tersebut, Soenarko menyuarakan ketidakpuasan rakyat yang merasa ditipu oleh pemerintah pada proses pemilu tersebut.
Dia menggambarkan bahwa partisipasinya dalam demonstrasi sebagai respons terhadap kekecewaan bersama rakyat yang merasa terzolimi dalam proses demokrasi.
Tindakan Soenarko ini mengejutkan banyak pihak mengingat keterlibatannya yang sebelumnya terkait erat dengan Prabowo Subianto.
Pada Pilpres 2019, Soenarko tercatat sebagai salah satu pendukung kuat Prabowo, namun kini dia berbalik arah dengan mengkritik pemerintah dan menuntut transparansi dalam proses pemilu.
Sebagai seorang mantan Danjen Kopassus, Soenarko memiliki pengalaman yang dalam dalam bidang militer, yang memberinya legitimasi untuk menyerukan tuntutan-tuntutan tersebut. Namun, tindakannya juga memicu perdebatan di kalangan politisi dan masyarakat.
Soenarko, yang pernah ditahan atas tuduhan kepemilikan senjata api ilegal dan dugaan terlibat dalam kerusuhan pada 22 Mei 2019, kembali berada di pusat perhatian ketika dia ditahan oleh petugas Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI di Rutan POM Guntur, Jakarta Selatan.
Namun demikian, dia dibebaskan setelah adanya permohonan penangguhan penahanan oleh Panglima TNI dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
Dalam orasinya, Soenarko menegaskan bahwa kecurangan dalam pemilu tidak hanya terjadi pada saat pemungutan suara, tetapi telah dimulai sejak jauh sebelum pelaksanaan pemilu itu sendiri.
Dia juga menyoroti peran KPU RI dan menuntut transparansi serta penghentian perhitungan suara yang diduga curang.
Tindakan Soenarko ini menjadi sorotan karena keberaniannya dalam mengambil sikap yang kontroversial. Meskipun kini berseberangan dengan Prabowo, langkahnya dalam menyuarakan tuntutan-tuntutan untuk menjaga integritas demokrasi di Indonesia telah menginspirasi banyak orang.
Aksi demo yang dilakukannya bersama massa menegaskan bahwa keadilan dan transparansi dalam proses demokrasi adalah hal yang tidak bisa ditawar.(AD)